kmikorea.org – Medical tourism atau wisata kesehatan sudah bukan hal baru di sektor pariwisata. Tipe perjalanan ini telah menjadi tren di kalangan wisatawan Indonesia untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik di negara tujuan.
Menurut data dari International Medical Tourism Journal, terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah wisatawan yang berkunjung ke luar negeri untuk medical tourism. Pada 2006, sebanyak 350.000 wisatawan Indonesia melakukan perjalanan wisata kesehatan. Sebuah dekade kemudian, jumlah ini meningkat hampir 100 persen menjadi 600.000. Pada 2020, angka ini melonjak menjadi 3 juta wisatawan. Untuk wisatawan Indonesia, Malaysia dan Singapura sering menjadi tujuan wisata medis utama karena kedekatannya. Namun, kini banyak juga yang memilih Korea Selatan sebagai destinasi. Berdasarkan data Korea Health Industry Development (KHIDI) 2019, sekitar 1,1 persen dari total 497.464 wisatawan yang berkunjung ke Korea Selatan, atau sekitar 5.472 orang, adalah warga negara Indonesia.
Ada beberapa alasan mengapa Korea Selatan menjadi destinasi tepat untuk wisata medis. Negara ini memiliki banyak fasilitas dan teknologi medis yang diakui secara global. Tidak hanya di kota-kota besar, fasilitas kesehatan berkualitas juga dapat ditemukan di kota-kota kecil di Korea Selatan. Fasilitas ini meliputi berbagai spesialisasi, mulai dari penanganan masalah kesehatan umum hingga kanker, saraf, otak, mata, hati, gigi, dan estetika. Data KHIDI menunjukkan bahwa beberapa bidang medis, seperti internal medicine, operasi plastik, dermatologi, dan medical check-up, sangat diminati oleh wisatawan asing pada periode 2009-2018.
Selain itu, Korea Selatan juga terkenal dengan peralatan medis canggihnya. Menurut Korean Network for Organ Sharing (KONOS) Statistical Yearbook 2018, Korea Selatan memiliki tingkat keberhasilan transplantasi organ tertinggi di dunia. Negara ini juga berhasil menurunkan rasio kematian dan meningkatkan harapan hidup pasien kanker dengan teknologi mutakhir, termasuk penggunaan robot dalam pengobatan. Keberhasilan ini menjadikan Korea Selatan destinasi populer bagi wisatawan yang ingin melakukan medical tour. Korea Selatan juga diakui sebagai tempat yang tepat bagi ahli kesehatan internasional untuk mempelajari teknologi medis terkini, dengan 32 negara telah menyelesaikan Korean Medical Training Program antara tahun 2007 dan 2019.
Alasan lain yang membuat Korea Selatan menarik adalah biayanya yang kompetitif. Biaya prosedur medis di negara ini lebih murah dibandingkan dengan di Amerika dan Eropa, dengan kualitas dan fasilitas yang setara. Proses konsultasi, pengobatan, tindakan, dan pemulihan juga terbilang cepat, sehingga wisatawan tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk akomodasi selama di sana.